Senin, 29 Februari 2016

Cara Penulisan Footnote (catatan kaki) yang Benar


Penulisan footnote (catatan kaki)

            Urutan dari penulisan catatan kaki dimulai dari nama penulis, diikuti judul buku. Catatan kaki diakhiri dengan penyebutan halaman. Penulisan catatan kaki menjorong masuk ke kanan beberapa spasi kemudian baris kedua dan seterusnya dimuali dari pinggir. Dalam penulisan catatan kaki juga mengenal beberapa istilah yang digunakan untuk penghematan seperti ibid., Op.cit., dan loc.cit.
            Ibid., merupakan singkatan dari Ibidem yang mempunyai arti ditempat yang sama. Apabila dalam penulisan catatan kaki menulis sumber pustaka yang sama tanpa diselangi oleh sumber yang lain dan langsung dikutip lagi maka cukup menggunakan Ibid. Namun apabila menulis pada sumber yang sama tetapi pada halaman yang berbeda hanya cukup menambahkan Ibid., hlm 619. Bila Ibid merujuk pada halaman yang sama dengan karangan sebelumnya maka Ibid harus diganti dengan Loc.cit. Loc.cit sendiri merupakan singkatan dari loco citato yang berarti dikutip dari tempat yang sama.
            Op.cit merupakan kepanjangan dari opera citato yang mempunyai arti penggunaan apabila karya telah dikutip. Apabila dalam catatan kaki telah diselangi atau disisipi sumber lain baik satu atau beberapa sumber dan ingin dikutip lagi, maka penulisan catatan kakinya hanya menuliskan nama pengarang kemudian diikuti Op.cit., disertai halaman.
Contoh:
1.      Solichin Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Malang : UMM Press., 2011) hlm. 87
2.      Ibid., hlm. 107
3.      Miriam Budiardjo,  Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama., 2008)  hlm. 105
4.      Loc.cit
5.      Solichin Abdul Wahab, Op.cit., hlm. 100.


Catatan kaki dari buku dengan satu pengarang, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang,
·         judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
·         halaman.
Contoh:
Solichin Abdul Wahab, Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Malang : UMM Press., 2011) hlm. 87

Buku dengan dua atau tiga pengarang, urutanya sebagai berikut:
·         Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3,
·         judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
·         halaman.
Contoh:
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hlm. 72 - 76.

Buku dengan banyak pengarang, urutanya sebagai berikut:
·         Nama pengarang pertama, dkk., (hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan dkk)
·         judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
·         halaman.
Contoh:
Wasistiono Sadu, dkk., Meningkatkan Kinerja DPRD (Bandung: Fokus Media, 2009.) hlm. 143.


Buku terjemahan, urutanya sebagai berikut:
·         Nama pengarang asli,
·         judul buku,
·         terj. nama penerjemah (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
·         halaman.
Contoh:
L.C. Ary D. Jacobs, & Razavieh, A. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terj. Arief Furchan. 1982. (Surabaya: Usaha Nasional., tanpa tahun), hlm. 17.

Apabila catatan kaki yang ditulis bersumber dari hasil wawancara maka urutanya sebagai berikut:
·         penulisan kata wawancara dengan,
·         nama orang yang diwawancarai,
·         jabatan orang yang diwawancarai,
·         tanggal, bulan, tahun dan jam saat melakukan wawancara.
Contoh:
Wawancara dengan Samanhudi Anwar,  Selaku Walikota Blitar, pada tanggal 26 November 2015 pukul 12.45 WIB.

Penulisan catatan kaki artikel dari internet, urutanya sebagai berikut:
·         Nama penulis, (Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung pada judul artikel)
·         judul artikel,
·         alamat lengkap internet (tanggal akses).
Contoh:
Robert McChesney, Rich Media Poor Democracy, www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (diakses pada 16 Agustus 2015).

Artikel dari koran/majalah, urutanya sebagai berikut:
·         Nama pengarang artikel,
·         judul artikel,
·         nama media,
·         tanggal terbit,
·         tahun,
·         halaman
Contoh:
Rohman Budijanto, Memilih Para Champion Jatim, Jawa Pos, 30 November 2013, hlm. 4.

Berita koran/majalah, urutanya sebagai berikut:
·         Judul berita,
·         nama media,
·         tanggal terbit,
·         tahun,
·         halaman.
Contoh:
Belasan Pelajar Terinfeksi HIV/AIDS, Jawa Pos, 30 November 2013, hlm. 16.

Thesis/Disertasi, urutanya sebagai berikut:
·         Nama penulis
·         Judul tesis/disertasi
·         Tulisan Disertasi Doktor dan jurusan
·         Universitas
·         Tahun
·         Halaman
Contoh:
T. Keizerina Devi, Globalisasi Ekonomi dan Perubahan Hukum, Studi mengenai Penghapusan Poenale Sanctie di Sumatera Timur (1870-1950), Disertasi Doktor Ilmu Hukum, Universitas Sumatera Utara, 2004, hal. 29

Penulisan catatan kaki berupa jurnal ilmiah, urutannya sebagai berikut:
·         nama penulis jurnal,
·         judul jurnal (diawali huruf besar pada kata pertama kecuali kata penghubung),
·         nama jurnal (ditulis miring),
·         volume,
·         nomer jurnal,
·         tahun,
·         halaman
Contoh:
Bambang Saputra, Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Korupsi di Indonesia,  Jurnal Borneo Administrator, Volume 8, No. 3, 2012 hlm. 492.




Penulisan Bodynote (catatan tubuh)

Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:
1.      Dalam versi yang pertama, urutanya adalah nama penulis, tahun terbit dan halaman yang semuanya ditulis dalam tanda kurung, dan ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan tubuh. Contoh:
Salah satu persoalan yang menjadi pergumulan penting adalah mengenai kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik masih pada tingkat yang “mengecewakan” (untuk tidak mengatakan tidak baik atau tidak bermutu). Karena itu sangatlah beralasan apabila di tengah masyarakat berkembang stigma “jelek” tentang birokrasi, berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, karena masih jauh dari harapan masyarakat. (J. Kaloh, 2007: 218).
2.      Untuk versi lain maka, nama penulis menyatu dalam naskah tulisan dan tidak ditempatkan dalam tanda kurung, sementara untuk tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda kurung. Model seperti ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan. Contoh:
Menurut J. Kaloh (2007: 218), Salah satu persoalan yang menjadi pergumulan penting adalah mengenai kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik masih pada tingkat yang “mengecewakan” (untuk tidak mengatakan tidak baik atau tidak bermutu). Karena itu sangatlah beralasan apabila di tengah masyarakat berkembang stigma “jelek” tentang birokrasi, berkaitan dengan pelayanan yang diberikan, karena masih jauh dari harapan masyarakat.

Contoh Penulisan Catatan Tubuh:
Buku dengan satu pengarang
v  ...... (J. Kaloh, 2007: 218).
v  Menurut J. Kaloh (2007: 218), .....

Buku dengan dua atau tiga pengarang
v  ….. (Hubert L. Dreyfus dan Paul Rabinow, 1982: 72 – 76).
v  Hubert L. Dreyfus dan Paul Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan …..

Buku dengan banyak pengarang
v  ...... (Wasistiono Sadu, et al., 2009: 143).
v  ...... (Wasistiono Sadu, dkk., 2009: 143).

Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
v  ..... (Madara, Vol.1, 2007: 31).
v  Menurut Madara (Vol.1, 2007: 31), …..

Buku terjemahan
v  ….. (Robin, terj., Atik Ningsih, 2008: 44 – 45).
v  Robin (terj., Atik Ningsih, 2008: 44 – 45) mengatakan .....

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah
v  ...... (Rohman, Jurnal Kebijakan Publik, No. 2, Oktober 2010: 25-26).
v  Rohman (Jurnal Kebijakan Publik, No. 2, Oktober 2010: 25-26) menyebut …..

Artikel dari koran/majalah
v  ..... (Rohman Budijanto, Koran Jawa Pos, 30 November 2013).
v  Melandaskan argumen pada Rohman Budijanto (Koran Jawa Pos, 30 November 2013), ......

Berita koran/majalah
v  ..... (Radar Blitar, 10 September 2015).
v  Radar Blitar (10 September 2015) memberitakan .....

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan
v  ..... (Reza Febriana Dewi, Skripsi, 2014: 55).
v  Menurut Reza Febriana Dewi (Skripsi, 2014: 55), .....

Dokumen yang tidak diterbitkan
v  ..... (U.S. Department of Foreign Affairs, 1998).
v  Dalam dokumen yang dikeluarkan U.S. Department of Foreign Affairs (1998) disebutkan bahwa …..

Artikel dari internet
v  ….. (Dhini Gilang, https://www.selasar.com/politik/5-kasus-korupsi-era-kpk-yang-sempat-heboh-, diakses pada 31 Oktober 2015 ).
v  Mengutip Dhini Gilang (https://www.selasar.com/politik/5-kasus-korupsi-era-kpk-yang-sempat-heboh-, diakses pada 31 Oktober 2015), …..

Pernyataan lisan
v  ….. (Samanhudi Anwar, wawancara, 11 November 2015).
v  Dalam wawancara dengan Samanhudi Anwar (11 November 2015) mengatakan ……

Referensi dari sumber kedua
v  Menurut Bongoh (seperti dikutip Gendon, 2000: 44), ......





Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, artikel, makalah atau bahan lainya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan yang dibaca tetapi tidak dikutip tidak perlu ditulis dalam daftar pustaka, sedangkan bahan-bahan yang telah dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks maka wajib ditulis dalam daftar pustaka. 
Pada dasarnya unsur-unsur bahan pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka meliputi: (a) nama pengarang (dalam daftar pustaka nama selalu dibalik), (b) tahun terbit, (c) judul, (d) kota penerbit, dan (e) penerbit. Khusus nama pengarang, begitu juga nama pengarang lainya jika lebih dari satu, ditulis dengan: nama akhir diikuti dengan tanda koma, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik. Variasi dari pencantuman unsur-unsur tersebut ditentukan oleh bentuk bahan yang menjadi sumber kutipan. Bentuk-bentuk itu dapat berupa buku, karya editor, jurnal cetak, jurnal CD-ROM, majalah atau koran,dokumen resmi pemerintah, karya terjemahan, jurnal dari internat, dan email pribadi dari internet.
Bahan pustaka berupa buku, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang, dibalik (diikuti tanda titik)
·         Tahun terbit (diikuti tanda titik)
·         Judul buku (ditulis miring, huruf besar di awal setiap kata kecuali pada kata penghubung, diikuti titik)
·         Tempat terbit dan penerbit (dipisah dengan titik dua, diikuti titik)
Contoh:
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Haris, Syamsuddin. 2005. Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi, Demokratisasi & Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: LIPI Press, Anggota IKAPI.
Wahab, Solichin Abdul. 2011. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Malang: UMM Press.

Jika ada sumber kutipan lain berupa buku yang pengarangnya sama dan terbit pada tahun yang sama, maka di belakang unsur tahun terbit ditambahkan huruf a,b,c dan seterusnya, dengan urutan berdasarkan yahun terbit.
Contoh:
Cornet, l. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans Trend and Emerging Issues. Atlanta: Creer Ladder Clearinghouse.
Cornet, l. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders Lessons From the State. Atlanta: Creer Ladder Clearinghouse.
Jika buku yang menjadi sumber kutipan berupa karya editor, maka editor dianggap sebagai pengarang dengan penambahan Ed. (satu editor) atau Eds.(dua atau lebih edotor) yang ditempatkan pada tanda kurung. Yang dimaksud dengan karya editor adalah buku yang memuat beberapa karangan oleh pengarang yang berbeda, disunting oleh seorang penyunting (editor) atau lebih penyunting. 
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching Englishas a Second Language. New York: Praeger.

Bahan berupa jurnal cetak, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang, dibalik (diikuti tanda titik)
·         Tahun terbit (diikuti tanda titik)
·         Judul jurnal (huruf besar di awal setiap kata kecuali pada kata penghubung, diikuti titik)
·         Nama jurnal (ditulis miring)
·         Di bagian akhir berturut-turut dicantumkan jilid/volume, nomer terbitan (dalam kurung)
·         Nomer halaman awal-akhir dari jurnal tersebut
Contoh:
Waris, Irwan. 2012. Pergeseran Paradigma Sentralisasi ke Desentralisasi Dalam Mewujudkan Good Governance. Jurnal Kebijakan Publik. 3 (1) : 1-55

Bahan pustaka berupa koran tanpa pengarang, urutannya sebagai berikut:
·         Judul/nama koran (diikuti titik)
·         Tanggal terbit (diikuti titik)
·         Judul artikel dan nomor halaman
Contoh:
Jawa pos 22 April 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, halaman 3.

Bahan pustaka berupa dokumen resmi pemerintah tanpa identitas resmi lembaganya dengan penerbit swasta, urutannya sebagai berikut:
·         Judul/nama dokumen (ditulis miring dan diikuti titik)
·         Tahun terbit (diikuti titik)
·         Tempat terbit dan penerbit (dipisahkan dengan titik dua)
Contoh:
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. 1974. Jakarta:Badan Penerbit Alda

Bahan pustaka berupa dokumen resmi pemerintah atas nama suatu lembaga pemerintah dengan penerbit lembaga pemerintah bersangkutan, urutannya sebagai berikut:
·         Nama lembaga penanggung jawab isi dokumen (diikuti titik)
·         Tahun terbit (diikuti titik)
·         Judul/nama dokumen (ditulis miring dan diikuti titik)
·         Tempat terbit dan penerbit (dipisahkan dengan titik dua)
Contoh:
Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah. 2004. Pedoman Penampilan MajalahIlmiah Indonesia. Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Bahan pustaka berupa karya terjemahan, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang asli (diikuti titik)
·         Tahun terbit karya asli (diikuti titik)
·         Judul karya terjemahan (diikuti titik)
·         Nama penerjemah (diikuti titik)
·         Tahun terbit karya terjemahan (diikuti titik)
·         Tempat terbit dan penerbit (dipisahkan dengan titik dua)
Contoh:
Ary D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

Bahan pustaka berupa skripsi, tesis, atau disertasi, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang (diikuti titik)
·         Tahun terbit (diikuti titik)
·         Judul skripsi, tesis, atau disertasi (ditulis miring dan diikuti titik)
·         Pernyataan “skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan
·         Nama kota tempat perguruan tinggi, diikuti nama fakultas dan nama perguruan tinggi
Contoh:
Dewi, Reza Febriana. 2014. Evaluasi Fungsi Pengawasan Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2013 (Studi Pada Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa). Skirpsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya.
Kamus, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang kamus (diikuti titik)
·         judul kamus (miring diikuti titik)
·         kota penerbit (diberi tanda:)
·         nama penerbit (diikuti tanda koma)
·         tahun terbit (diikuti titik)
Contoh:
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.

Artikel dari koran/majalah, urutannya sebagai berikut:
·         Nama pengarang artikel (diikuti titik)
·         judul artikel (diikuti koma)
·         nama media (miring),
·         tanggal dan tahun terbit (diikuti titik)
Contoh:
Budijanto, Rohman. Memilih Para Champion Jatim, Jawa Pos, 30 November 2013.

Artikel di internet ada nama penulisnya, urutannya sebagai berikut:
·         Nama penulis (diikuti titik)
·         Judul artikel (diikuti titik)
·          Alamat lengkap internet (waktu akses).
Contoh:
McChesney, Robert. Rich Media Poor Democracy. www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (diakses pada 16 Agustus 2015).


Artikel di internet tanpa ada nama penulisnya, urutannya sebagai berikut:
·         Judul artikel (diikuti titik)
·         Alamat lengkap internet diikuti waktu akses dalam kurung  (diikuti titik)
Contoh:
“Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat.” www.walhi.or.id/kampanye/bencana (diakses pada 17 Agustus 2015).

<script data-ad-client="ca-pub-5058908753795712" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>




Hasil rangkuman dari:
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Wisadirana, Darsono. Tanpa Tahun. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: FISIP Universitas Brawijaya. 

1 komentar: